INTERVENSI TERAPI MUSIK KLASIK SEBAGAI PENANGANAN DEPRESI PADA LANSIA
Abstract
Latar Belakang : Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan terganggunya kondisi fisik dan psikis seperti gangguan pada nafsu makan dan rasa putus asa yang bisa berdampak paling buruk yaitu adanya keinginan untuk bunuh diri. Salah satu terapi yang bisa digunakan dalam penanganan depresi adalah terapi musik klasik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan terapi musik klasik terhadap penanganan depresi pada lansia yang tinggal di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Metode : Desain penelitian yang digunakan Quasy Experiment dengan bentuk rancangannya adalah Pre-Post Test With Contol Group Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 lansia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling dengan jumlah responden 28 responden yang dibagi menjadi 14 responden pada kelompok perlakuan dan 14 responden pada kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik dengan menggunakan instrumen GDS yang pertama kali diciptakan oleh Yesavage dkk pada tahun 1983. Analisis data statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil : Hasil kuesioner GDS menunjukkan rerata penurunan depresi lansia pada kelompok perlakuan sebesar 2,5, sedangkan rerata penurunan depresi pada kelompok kontrol sebesar 0,75. Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi (P value) sebesar 0,002, karena nilai p value < 0,05 (α < 0,05) sehingga menunjukkan adanya pengaruh terapi musik klasik terhadap depresi pada lansia. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian ini terapi musik klasik bisa diaplikasikan sebagai terapi dalam penanganan depresi pada lansia. Sehingga diharapkan terapi musik klasik ini bisa dijadikan alternatif dalam penanganan depresi lansia selain dengan pengobatan secara farmakologis